Perawatan Mesin
Perawatan mesin (maintenance)
adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga fasilitas dan peralatan agar
senantiasa dalam keadaan siap pakai untuk melaksanakan produksi secara efektif
dan efisien sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan berdasarkan standar
(fungsional dan kualitas).
Berikut definisi dan pengertian pemeliharaan atau perawatan dari beberapa
sumber buku:
- Menurut Kurniawan (2013), pemeliharaan adalah suatu
kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang
dalam, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.
- Menurut Sehrawat dan Narang (2001), pemeliharaan
adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau
memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai dengan standar (fungsional
dan kualitas).
- Menurut Assauri (2008), perawatan adalah kegiatan
untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan
mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian yang diperlukan
agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai
dengan apa yang direncanakan.
- Menurut Harsanto (2013), pemeliharaan adalah
serangkaian aktivitas untuk menjaga agar fasilitas atau peralatan
senantiasa dalam keadaan siap pakai.
- Menurut Heizer dan Render (2011), pemeliharaan adalah
mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan menjaga semua peralatan
sistem agar dapat tetap bekerja.
- Menurut Manzini (2010), perawatan adalah fungsi yang
memonitor dan memelihara fasilitas pabrik, peralatan, dan fasilitas kerja
dengan merancang, mengatur, menangani, dan memeriksa pekerjaan untuk
menjamin fungsi dari unit selama waktu operasi (uptime) dan meminimisasi
selang waktu berhenti (downtime) yang diakibatkan oleh adanya kerusakan
maupun perbaikan.
Tujuan Perawatan
Perawatan merupakan sebuah langkah
pencegahan yang bertujuan untuk mengurangi atau bahkan menghindari kerusakan
dari peralatan dengan memastikan tingkat keandalan dan kesiapan serta
meminimalkan biaya perawatan. Menurut Assauri (2008), tujuan perawatan atau
pemeliharaan adalah sebagai berikut:
- Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan
rencana produksi.
- Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk
memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi
tidak terganggu.
- Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan
yang di luar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan
selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan
mengenai investasi tersebut.
- Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah
mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan
efisien keseluruhannya.
- Menghindari kegiatan yang dapat membahayakan
keselamatan para pekerja.
- Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan
fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk
mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu tingkat keuntungan atau return of
investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang rendah.
Fungsi Perawatan
Perawatan secara umum berfungsi
untuk memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada
serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam
keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi. Menurut
Ahyari (2002), fungsi perawatan adalah sebagai berikut:
- Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam
perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu
panjang.
- Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan berjalan dengan lancar.
- Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil
mungkin terdapatnya kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan
peralatan produksi selama proses produksi berjalan.
- Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan
stabil dan baik, maka proses dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan
dengan baik pula.
- Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari
mesin dan peralatan produksi yang digunakan.
- Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan
baik, maka penyerapan bahan baku dapat berjalan normal.
- Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan
peralatan produksi dalam perusahaan, maka pembebanan mesin dan peralatan
produksi yang ada semakin baik.
Jenis-jenis Perawatan
Menurut Prawirosentono (2009),
perawatan terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Planned maintenance
(perawatan yang terencana)
Planned maintenance adalah kegiatan
perawatan yang dilaksanakan berdasarkan perencanaan terlebih dahulu.
Pemeliharaan perencanaan ini mengacu pada rangkaian proses produksi. Planned
maintenance terdiri dari:
- Preventive maintenance (perawatan pencegahan).
Preventive maintenance adalah pemeliharaan yang dilaksanakan dalam periode
waktu yang tetap atau dengan kriteria tertentu pada berbagai tahap proses
produksi. Tujuannya agar produk yang dihasilkan sesuai dengan rencana,
baik mutu, biaya, maupun ketepatan waktunya.
- Scheduled maintenance (perawatan terjadwal).
Scheduled Maintenance adalah perawatan yang bertujuan mencegah terjadinya
kerusakan dan perawatannya dilakukan secara periodik dalam rentang waktu
tertentu. Rentang waktu perawatan ditentukan berdasarkan pengalaman, data
masa lalu atau rekomendasi dari pabrik pembuat mesin yang
bersangkutan.
- Predictive maintenance (perawatan prediktif).
Predictive maintenance adalah strategi perawatan di mana pelaksanaanya
didasarkan kondisi mesin itu sendiri. Perawatan prediktif disebut juga
perawatan berdasarkan kondisi (condition based maintenance) atau juga
disebut monitoring kondisi mesin (machinery condition monitoring), yang
artinya sebagai penentuan kondisi mesin dengan cara memeriksa mesin secara
rutin, sehingga dapat diketahui keandalan mesin serta keselamatan kerja
terjamin.
b. Unplanned maintenance
(perawatan tidak terencana)
Unplanned maintenance adalah
pemeliharaan yang dilakukan karena adanya indikasi atau petunjuk bahwa adanya
tahap kegiatan proses produksi yang tiba-tiba memberikan hasil yang tidak layak.
Dalam hal ini perlu dilakukan kegiatan pemeliharaan atas mesin secara tidak
berencana. Unplanned maintenance terdiri dari:
- Emergency maintenance (perawatan darurat).
Emergency maintenance adalah kegiatan perawatan mesin yang memerlukan
penanggulangan yang bersifat darurat agar tidak menimbulkan akibat yang
lebih parah.
- Breakdown maintenance (perawatan kerusakan).
Breakdown maintenance adalah pemeliharaan yang bersifat perbaikan yang
terjadi ketika peralatan mengalami kegagalan dan menuntut perbaikan darurat
atau berdasarkan prioritas.
- Corrective maintenance (perawatan penangkal).
Corrective maintenance adalah pemeliharaan yang dilaksanakan karena adanya
hasil produk (setengah jadi maupun barang jadi) tidak sesuai dengan
rencana, baik mutu, biaya, maupun ketepatan waktunya. Misalnya: terjadi
kekeliruan dalam mutu/bentuk barang, maka perlu diamati tahap kegiatan
proses produksi yang perlu diperbaiki (koreksi).
Kegiatan-kegiatan
Perawatan
Menurut Tampubolon (2004),
kegiatan-kegiatan perawatan dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Inspeksi (inspection)
Kegiatan ispeksi meliputi kegiatan
pengecekan atau pemeriksaan secara berkala dimana maksud kegiatan ini adalah
untuk mengetahui apakah perusahaan selalu mempunyai peralatan atau fasilitas
produksi yang baik untuk menjamin kelancaran proses produksi. Sehingga jika
terjadinya kerusakan, maka segera diadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan
sesuai dengan laporan hasil inspeksi, adan berusaha untuk mencegah sebab-sebab
timbulnya kerusakan dengan melihat sebab-sebab kerusakan yang diperoleh dari
hasil inspeksi.
b. Teknik (engineering)
Kegiatan ini meliputi kegiatan
percobaan atas peralatan yang baru dibeli, dan kegiatan-kegiatan pengembangan
peralatan yang perlu diganti, serta melakukan penelitian-penelitian terhadap
kemungkinan pengembangan tersebut. Dalam kegiatan inilah dilihat kemampuan
untuk mengadakan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan bagi perluasan dan
kemajuan dari fasilitas atau peralatan perusahaan. Oleh karena itu kegiatan
teknik ini sangat diperlukan terutama apabila dalam perbaikan mesin-mesin yang
rusak tidak di dapatkan atau diperoleh komponen yang sama dengan yang
dibutuhkan.
c. Produksi (production)
Kegiatan ini merupakan kegiatan
pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu memperbaiki dan mereparasi mesin-mesin dan
peralatan. Secara fisik, melaksanakan pekerjaan yang disarankan atau yang
diusulkan dalam kegiatan inspeksi dan teknik, melaksanakan kegiatan servis dan
perminyakan (lubrication). Kegiatan produksi ini dimaksudkan untuk itu
diperlukan usaha-usaha perbaikan segera jika terdapat kerusakan pada peralatan.
d. Administrasi (clerical
work)
Pekerjaan administrasi ini
merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan-pencatatan mengenai
biaya-biaya yang terjadi dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan
biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan, komponen
(spareparts) yang di butuhkan, laporan kemajuan (progress report) tentang apa
yang telah dikerjakan. waktu dilakukannya inspeksi dan perbaikan, serta lamanya
perbaikan tersebut, komponen (spareparts) yang tersedia di bagian pemeliharaan.
e. Bangunan (housekeeping)
Kegiatan pemeliharaan bangunan
merupakan kegiatan untuk menjaga agar bangunan gedung tetap terpelihara dan
terjamin kebersihannya.
Komentar
Posting Komentar